Perbedaan Demam Berdarah dan Tifus


Sakit adalah kata yang tidak ingin orang alami. Terkadang kalau kita mendapati keluarga kita ada yang demam pasti kita panik dan mengira telah memvonis terkena demam berdarah. Wajar saja ya kalau kata demam berdarah adalah penyakit yang sering ada di Indonesia. Tapi tunggu dulu… tidak semua gejala demam identik dengan demam berdarah ya.. Bisa jadi tifus. Makadari itu kita perlu tahu sebenarnya jenis penyakit apa sehingga kita bias memberikan penanganan dan pengobatan yang bagaimana.


Demam Berdarah dan Tifus bias dibilang memiliki gejala yang hampir sama. Kedua ditandai dengan gejala demam yang cukup tinggi. Jika kita salah menduga, nantinya akan bisa menyebabkan kesalahan penanganan yang justru akan berakibat fatal bagi penderita.

Apa saja sih perbedaan antara Demam Berdarah dan Tifus..?? Simak penjelasan pada table dibawah ini

PERBEDAAN
DEMAM BERDARAH
TIFUS




Penyebab

Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang sebelumnya telah menghisap darah penderita demam berdarah kemudian menggigit orang lain yang sehat.

Tifus disebabkan oleh bakteri yang bernama Salmonella typhi yang berkembang cepat pada tempat – tempat kotor. Penyebarannya dibantu oleh serangga pembawa bakteri salah satunya lalat. Bakteri ini oleh lalat dibawa ke makanan atau minuman konsumsi dan jika masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan penyakit tifus.


Gejala

Badan pegal - pegal, sakit kepala, menggigil, buang air dan muntah, muncul bintik - bintik merah.

Pada awalnya demam tidak terlalu tinggi kemudian meningkat terus hingga lebih dari 38° C dan pada malam hari, suhu akan meningkat dan akan turun pada pagi hari. Gejala lainnya berupa batuk dan sakit tenggorokan, diare dan nyeri perut.


Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa jumlah trombosit. Jika trombosit menurun, biasanya < 100.000/µl, seseorang akan di diagnosis mengalami demam berdarah.

Pemeriksaan dilakukan melalui tes Widal untuk mengetahui apakah pada darah mengandung antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi atau tidak. Jika hasil menunjukkan > 1/160 berarti positif menderita tifus. Pemeriksaan lainnya dapat dilakukan dengan memeriksa tinja penderita karena pada tinja penderita tifus biasanya terdapat bakteri Salmonella typhi.


Pengobatan

Tidak ada obat khusus untuk mengobati penderita demam berdarah karena tidak ada vaksin untuk membunuh virus dengue. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga agar penderita tidak mengalami dehidrasi. Jika penderita tidak dapat makan dengan baik, mengalami diare atau muntah, ada baiknya penderita dirawat di rumah sakit agar dapat dibantu dengan infus.


Penderita diberi antibiotik untuk membunuh bakteri. Tidak mengkonsumsi makanan keras / memaksa usus bekerja keras untuk menyembuhkan usus yang luka serta menghindari makanan yang asam dan pedas.

Pencegahan

Gerakan 3M yaitu menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang - barang bekas.


Menjaga lingkungan tetap bersih dan memilih makanan / minuman yang bersih pula.

Demikian perbedaan kedua penyakit tersebut untuk menjadi pengetahuan kita supaya kita tidak bingung dan bisa mengambil penanganan maupun pengobatan.

Post a Comment

Previous Post Next Post
banner