Siapa
sih yang gak tau sama binatang yang satu ini. Kepopulerannya melebihi Bintang Film Hollywood Loo... Juga di Indonesia lebih terkenal dia daripada Syahrini. Namanya Aedes Aegypti. Terkenalnya lantaran ulahnya yang merepotkan banyak orang.
Sekali datang banyak yang kelimpungan. Binatang yang menularkan virus Dengue
ini dapat menghebohkan dunia. Sampai – sampai Rumah Sakit dibuat kehabisan
tempat karena penuh dengan pasien Demam Dengue. Sudah berapa ribu orang di
dunia ini yang meninggal setiap tahunnya karena gigitannya. Mari kita mengenal
lebih jauh lagi tentang Nyamuk Aedes Aegypti.
Nyamuk Aedes Aegypti yang sudah terinfeksi virus Dengue dapat menularkan virus tersebut ketika menggigit manusia yang kemudian menjadi penyebab penyakit Demam Berdarah. Nyamuk Aedes Aegypti betina yang lebih sering menggigit manusia karena membutuhkan darah untuk memproduksi telur.
Nyamuk
Aedes Aegypti lebih suka tinggal di tempat yang dapat menampung air dan
berwarna gelap yang terletak di tempat yang teduh / lembab. Lokasi favorit
untuk memproduksi telur yaitu di tangkai pohon, lubang pohon dan tempat
penampungan air yang tidak tertutup. Siang hari merupakan waktu nyamuk Aedes Aegypti
aktif mengigit manusia. Umumnya mulai beraktivitas sekitar dua jam setelah
matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam. Walau demikian,
bukan tidak mungkin mengigit juga di malam hari, khususnya di tempat yang
berpenerangan baik. Gigitannya sering tidak kita sadari, karena nyamuk ini
menghampiri dari belakang dan menggigit di bagian siku atau pergelangan kaki.
Bentuk dan Corak Khas Nyamuk Aedes
Aegypti
Nyamuk
Aedes Aegypti memiliki bentuk relatif kecil dengan ciri khas pada nyamuk ini terdapat
corak loreng – loreng putih dan hitam pada kaki dan bagian tubuh lainnya.
Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti
Nyamuk
Aedes aegypti memiliki siklus hidup kompleks ditandai dari perubahan bentuk,
habitat, dan fungsi yang menghabiskan kurang lebih 8 - 10 hari pada suhu
ruangan dan bergantung pada makanan yang didapat. Fase perkembangan nyamuk
Aedes aegypti dibagi menjadi fase akuatik yaitu larva dan pupa. Fase kedua
adalah fase terestrial yaitu telur dan nyamuk dewasa. Berikut ini siklus hidup
nyamuk Aedes Aegypti selengkapnya :
1. Telur
Setelah
mengisap darah, nyamuk Aedes Aegypti betina menghasilkan rata - rata 100 sampai
200 telur per fase. Selama hidupnya nyamuk betina bisa memiliki hingga lima
fase bertelur. Jumlah telur tergantung pada banyaknya darah yang diisap. Telur
diletakkan pada permukaan yang basah atau air tergenang. Induk nyamuk bertelur
secara terpisah / tidak semua telur diletakkan sekaligus, tetapi dapat tersebar
di lebih dari satu tempat dan prosesnya bisa berjam - jam atau berhari - hari.
Telur berukuran sangat kecil sekitar satu milimeter dan berbentuk lonjong
memanjang. Ketika pertama kali diletakkan telur tampak putih, namun dalam
beberapa menit berubah jadi hitam mengilap. Di iklim hangat telur dapat berkembang
dalam waktu dua hari sedangkan di daerah beriklim dingin dapat memakan waktu
hingga seminggu. Yang harus diperhatikan adalah telur yang sudah diletakkan bisa
bertahan dalam waktu yang sangat lama bahkan bisa sampai setahun. Begitu
terkena air telur akan segera menetas. Hal ini membuat kontrol nyamuk virus
dengue sangat sulit.
2. Larva
Setelah
menetas dari telur, larva memakan partikel organik di dalam air seperti alga
dan organisme mikroskopis lainnya. Sebagian tahap larva dihabiskan di permukaan
air, meskipun mereka akan berenang ke bagian bawah wadah jika terganggu atau
ketika makan. Perkembangan larva tergantung suhu. Larva melewati empat fase
hidup yang disebut instar. Tiga fase pertama berlangsung singkat, fase ke-empat
memakan waktu sampai tiga hari. Panjang larva instar keempat adalah sekitar 8
milimeter. Larva jantan berkembang lebih cepat daripada betina sehingga lebih
cepat berubah menjadi kepompong. Perlu diperhatikan bahwa jika suhu dingin
larva dapat bertahan selama berbulan - bulan selama pasokan air memadai.
3. Pupa
Setelah
instar keempat larva memasuki tahap pupa. Pupa dapat berpindah - pindah tempat
dan menanggapi rangsangan. Pupa tidak perlu makan dan memakan waktu sekitar dua
hari untuk berkembang menjadi nyamuk.
4. Nyamuk
Dewasa
Nyamuk
dewasa muncul dengan cara menelan udara untuk memperluas ukuran perutnya,
sehingga kepompong terbuka dan muncullah kepala nyamuk sebelum terbang ke
udara.
Dengan mengenal Nyamuk Aedes Aegypti ini menjadikan kita semakin mengetahui akan bentuk, corak, tingkah laku dan aksinya. Kita harus waspada, lakukan tindakan pencegahan sedini mungkin dan lakukan pengobatan segera jika terjangkit virus Dengue yang dibawanya. Semoga kita selalu sehat dan dijauhkan dari penyakit Demam Berdarah.

Post a Comment